Untuk menjaga lingkungan hidup, rumah ramah lingkungan atau eco house bisa dijadikan sebagai salah satu upayanya. Tidak hanya desain, untuk membangun Eco house juga harus memerhatikan pemilihan material, misalnya harus menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan.
Karena dengan material ramah lingkungan, bisa mengurangi pemanasan global dan juga mengurangi limbah, serta dapat menghemat biaya pembangunan, juga membuat hunian Anda menjadi lebih dingin.
Material Ramah Lingkungan untuk Membangun Eco House
Berikut material bahan bangunan ramah lingkungan;
● Jerami
Apabila disusun dengan tepat, tumpukan barang jerami ini bisa menghasilkan insulasi yang baik. Batang jerami yang bisa tumbuh dengan cepat di alam liar ini, umumnya digunakan untuk menggantikan dinding bata dan kayu. Harganya pun sangat terjangkau.
● Bambu
Sejak ribuan tahun yang lalu, bambu sudah digunakan sebagai bahan bangunan karena terkenal tahan lama dan lentur, sehingga material ramah lingkungan yang satu ini populer di kalangan arsitek. Kelebihan lainnya dari material bambu adalah, meskipun bobotnya ringan tapi kuat menahan berat dan diklaim tahan terhadap gempa bumi.
● Kayu
Mempunyai banyak keunggulan seperti, cara pengolahannya tidak menghabiskan banyak energi, kayu juga disebut mampu menyerap gas CO2, dan yang pasti juga lebih ekonomis.
● Plastik Daur Ulang
Menggunakan bahan bangunan dari plastik daur ulang dan sampah, selain dapat mengurangi limbah juga dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca. Untuk itu, banyak peneliti yang kini mulai mempertimbangkan memakai bahan bangunan dari plastik daur ulang dan sampah.
● Hempcrete
Hempcrete merupakan beton yang terbuat dari campuran serat hemp dengan kapur, sehingga menjadi bahan mirip beton tapi kuat dan ringan. Proses pemindahannya akan jadi lebih mudah karena bobotnya yang ringan.
● Mycelium
Bahan bangunan yang satu ini terbuat dari jamur yang dikeringkan dan diolah menjadi batu bata yang berdaya tahan kuat. Jamur ini memang sengaja ditumbuhkan di sekitar bahan-bahan organik.
● Ferrock
Bahan bangunan ramah lingkungan berikutnya adalah ferrock, yaitu bahan bangunan baru hasil riset yang berasal dari daur ulang bahan-bahan bekas, salah satunya adalah debu baja. Material ramah lingkungan yang satu ini dikenal bisa menyerap dan menahan CO2 pada saat proses pengeringan dan pengerasan, serta diklaim lebih kuat dari beton.
● Ashcrete
Ashcrete ini terbuat dari abu terbang yaitu produk sampingan dari hasil pembakaran batubara, untuk menggantikan semen tradisional sebagai bahan pembangunan rumah.
● Timbercrete
Terbuat dari bubuk gergaji kayu yang dicampur dengan semen, dan memiliki bobot lebih ringan dari beton, sehingga proses transportasinya menjadi lebih mudah, proses pembentukannya juga diklaim mampu mengurangi jumlah sampah.
Untuk campuran semennya bisa menggunakan Semen SCG yang diformulasikan khusus agar sesuai untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan Karena semen ini memiliki tekstur yang lebih halus, rendah penyusutan serta menambah daya rekat sehingga memudahkan dan mempersingkat waktu pengerjaan.
● Batu Alam
Material ramah lingkungan yang satu ini bisa digunakan untuk banyak hal di sebuah hunian, mulai dari dinding eksterior, lantai taman, hingga dekorasi di rumah. Selain mampu mampu menghadirkan kesan alami
Manfaat Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Mempunyai bangunan yang menggunakan material ramah lingkungan bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan hidup, lebih hemat waktu dan uang, juga lebih sehat buat penghuninya.
Karena banyak senyawa berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan saluran pernapasan, dengan membangun rumah ramah lingkungan adalah sebuah partisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Itulah beberapa bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa Anda pertimbangkan untuk mendirikan sebuah bangunan. Untuk bahan bangunan dengan material lainnya seperti bata ringan, mortar, pipa beton, dan lain-lain, Anda bisa mendapatkan referensi terbaiknya di https://scgcbm.id/
Referensi:
https://artikel.rumah123.com/9-material-ramah-lingkungan-untuk-membangun-eco-house-78981
https://www.rumah.com/berita-properti/2020/6/189488/ini-alasan-pentingnya-rumah-ramah-lingkungan