Arti Volatility atau volatilitas mengacu pada seberapa cepat serta seberapa banyak harga suatu aset berubah. Volatilitas sering digunakan sebagai indikator dari resiko investasi suatu aset seperti crypto dan saham karena menunjukkan kecepatan dan tingkat pergerakan harga.
Namun penting untuk mengetahui perbedaaan crypto dan saham sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia trading. Ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui. Namun sebelumnya, mari kita mengingat kembali apa itu crypto dan saham.
Pengertian Crypto dan Saham
Crypto, atau lebih dikenal dengan cryptocurrency, merupakan mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan dan memverifikasi transaksi serta mengendalikan penciptaan unit baru dari mata uang tersebut.
Crypto dioperasikan secara terdesentralisasi, berarti tidak terkait dengan bank sentral atau pemerintah manapun. Salah satu fitur penting dari cryptocurrency yaitu penggunaan teknologi blockchain. Blockchain merupakan buku besar digital terdesentralisasi yang merekam dan memverifikasi setiap transaksi yang terjadi pada jaringan crypto.
Pada jaringan crypto, setiap transaksi diverifikasi oleh jaringan node yang independen dan dienkripsi dengan kriptografi. Contoh populer dari cryptocurrency yaitu Bitcoin, yang diluncurkan tahun 2009. Selain Bitcoin, juga ada ratusan cryptocurrency lainnya seperti Ethereum, Litecoin, dan Ripple.
Crypto bisa dibeli dan dijual di bursa crypto dan digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi online atau sebagai investasi. Tetapi, karena fluktuasi nilai yang besar, investasi pada cryptocurrency juga mempunyai resiko yang tinggi.
Sedangkan saham merupakan bagian kecil dari kepemilikan suatu perusahaan yang dijual kepada publik untuk memperoleh dana. Dalam hal ini, perusahaan menjual saham disebut sebagai emiten, sementara investor yang membeli saham disebut sebagai pemegang saham atau investor saham.
Pada prakteknya, saham dijual dalam bentuk lembaran surat yang menyatakan seberapa besar kepemilikan investor kepada perusahaan tersebut. Sebagai pemilik saham, investor berhak memperoleh dividen (bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham), serta hak suara pada rapat pemegang saham.
Saham seringkali diperjualbelikan di pasar saham, yang mana harga saham naik atau turun sesuai dengan permintaan serta penawaran dari investor. Oleh sebab itu, investasi saham bisa memberikan keuntungan atau kerugian yang signifikan, tergantung kondisi pasar saham dan performa perusahaan yang diperdagangkan.
Perbedaan Crypto dan Saham
Waktu Perdagangan
Perbedaan antara crypto dan saham yang pertama adalah waktu perdagangannya. Untuk trading saham, umumnya hanya akan dilakukan pada hari kerja, dimulai dari hari senin sampai jumat. Biasanya dibagi pada dua sesi yakni pukul 09:00 WIB – 11:30 WIB lalu sesi 2 pukul 13:30 – 14:50 WIB. Hal ini tentu saja berbeda dengan pasar crypto yang memang dibuka selama 24 jam, 7 hari, tanpa hari libur.
Aspek Fundamental
Analisis fundamental merupakan indikator yang digunakan di bursa saham, yang melibatkan sejumlah data perusahaan emiten, yang umumnya akan berdampak pada harga atau nilai saham. Sedangkan pada crypto, artian analisis fundamental tidak sama.
Di mana pada crypto analisis fundamental bisa dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti dasar kegunaan aset crypto. Lalu berapa banyak orang yang menggunakan, sampai mengetahui secara pasti, siapa saja tim yang ada di balik pembuatan aset tersebut.
Satuan Transaksi
Perbedaan saham dan crypto yang ketiga ada pada satuan transaksinya. Pada transaksi saham di Indonesia, trader harus melakukan transaksi setidaknya minimal 1 lot atau 100 lembar.
Sedangkan crypto, walaupun harganya bisa mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah, tetapi trader bisa transaksi dengan membeli pecahan terkecil. Maka bagi para trader dengan modal kecil, crypto dapat menjadi pilihan yang cukup menarik.
Volatilitas
Seperti yang sudah dibahas diatas, perbedaan antara crypto dan saham adalah volatilitas. Di Indonesia, saham mempunyai mekanisme pembatasan volatilitas, saat pasar tidak terkendali.
Lain halnya dengan crypto, yang memang tidak mempunyai pengendalian volatilitas. Maka harga crypto akan bergerak sesuai dengan supply and demand. Inilah yang membuat crypto dapat naik tinggi atau turun secara drastis.
Platform Trading
Perbedaan selanjutnya antara crypto dan saham adalah karakter platform perdagangan. Yang mana transaksi saham dapat dilakukan jika trader menjadi nasabah di sebuah sekuritas. Pada crypto, transaksi dapat dilakukan melalui exchange crypto. Lalu untuk penyimpanan crypto, bisa menyimpan di aplikasi wallet crypto.
Fee Transaksi
Pengenaan fee transaksi pada keduanya juga berbeda. Pada saham umumnya mengenakan fee transaksi dengan besaran sekitar 0,3 persen per transaksi, baik jual atau beli. Di mana besaran angka fee-nya akan berbeda di setiap sekuritas.
Pada crypto, fee transaksinya mempunyai beragam skema, yang sesuai dengan exchange yang digunakan. Tetapi, mayoritas exchange pastinya bisa mengenakan biaya transaksi untuk pencarian uang dengan tarif yang berbeda juga.
Koneksi
Begitu juga dari sisi koneksi, transaksi saham dapat dibatasi dalam bursa di satu negara saja. Contohnya, trader asing ingin membeli saham di Indonesia, maka perlu menyesuaikan dengan aturan di negara ini, seperti membuat akun sekuritas di dalam negeri.
Berbeda dengan crypto yang koneksinya tak terbatas, antar negara. Dengan begitu dapat diambil kesimpulan jumlah trader crypto yang bisa transaksi jauh lebih banyak.
Untuk Anda yang ingin mencoba investasi crypto secara mudah, download PINTU sekarang! PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU adalah platform jual beli serta investasi aset crypto di Indonesia.
Aplikasi PINTU berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama untuk investor crypto baru serta kasual. Dapatkan berita cryptocurrency hari ini hanya di website PINTU!